comforts.

TW // mention of kiss

Ale sedang berada di kamarnya, menunggu seseorang yang Ia tunggu-tunggu dari tadi.

Tok! Tok! Tok!

“Masuk aja!” perintah Ale. Lelaki berkacamata itu pun masuk ke dalam kamar Ale, dan menarik sebuah kursi untuk duduk di dekatnya.

Mereka terdiam sejenak, menunggu siapapun untuk memulai pembicaraan. “Ale,” panggil lelaki itu. Ale mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya.

“Lo.. lagi ada masalah kah?”

“Nggak tau, kak. dibilang masalah juga bukan, nggak ada masalah juga bukan.” akhirnya Ia bersuara.

Suasana kembali sunyi. Tidak ada yang bersuara satupun, hanya terdengar udara AC. Seketika Ale mulai berbicara lagi,

“Gue bingung,”

“Kenapa?”

“Ada yang ngedeketin gue, namanya Jiandra. Tadi sebelum pulang sekolah, gue barusan dapet first kiss dari dia.. sekarang gue bingung, sebenarnya kita statusnya teman atau gimana? Gue bingung, kak Mahesa.”

Orang yang Ia sebut 'kak Mahesa' tersenyum kecil, lalu menepuk bahu Ale. “Itu namanya hubungan tanpa status, Ale. Lo sendiri pasti masih bingung kan sama perasaan lo? Campur aduk?”

Ale mengangguk. “Iya, kak. Kok lo bisa tau? Kursus dukun ya, lo?”

Ia tertawa kecil, “Nggak lah, mana mungkin. Gue bisa tau karena gue juga pernah ngalamin, dulu pas SMA.”

“Terus, gimana?”

“Yaudah, gue udah lost contact sama dia. Masa putih abu-abu memang asik, bikin baper— sampai senyum-senyum sendiri kaya orang gila. Tapi nggak semuanya bisa berjalan dengan baik kan?”

Lelaki pendek itu mengangguk pelan dan menunduk. Entah mengapa, kata-kata Mahesa membuat dada Ale terasa sedikit sesak. Ale tidak mengerti apa yang Ia alami sekarang.

“Tapi, gue yakin lo bisa bikin kisah cinta lo sendiri sampai happy ending. Good luck, dek.” **ucap Mahesa sembari mengusap-usap tengkuk milik Ale.

Kalimat terakhir yang Ia barusan dengar membuatnya merasa aneh— kupu-kupu itu datang kembali.

cerita kita memiliki akhir yang bahagia, walaupun itu terlihat susah. bisa kan?

written by kalacaffe.